Surat Pertamaku....

Kuta, 2 October 2002

Untukmu ‘Leni’
Di Puri selaksa rasa


Bismillah, hr. hm
Assalamuallaikkum, wr. Wb
Dengan terbacanya kilasan kata ini semoga kesehatan selalu tercurah padamu bagaikan air hujan turun kebumi dan semoga dalam berputus selalu berpegang pada karunia Ilahi serta keabadian cinta hanya untuk-Nya.

Kubiarkan tangan dan naluriku bersinergi untuk ungkap semua isi hati yang ingin kuutarakan padamu. Tercipta nelangsa ketika kumeninggalkanmu tanpa ada perkenalan yang lebih dekat dan privacy. Sebenarnya kuingin mengenalmu lebih jauh lagi disaat hari minggu yang lalu tapi kondisi dan situasi tak memungkinkan untuk itu.

Itulah alasanku berinisiatif tuk berkirim surat via kakakmu, bukanya kutak mau berujar langsung tapi kutelah berusaha untuk bertemu dengan mu. Pada hari senin & selasa yang lalu kusempatkan mampir ketempat kerjamu tapikamunya kebetulan enggak masuk “sakit” katanya. Semoga kamu udah baikan sekarang kudo’akan semoga lekas sembuh.
Kusangat berharaf pertemuan pertama itu semoga bisa terus berlanjut dan kian intens, serasa bumi yang terus berputar.

Sebelum kuguratkan rajutan kata ini gundah rasanya hatiku ingin sekali rasanya berjumpa denganmu segera, semua khayal yang ada punah semua selain dirimu saat itu. Hingga kutak bisa berpaling kelain hal walau sejenak karena paras ayumu selalu terlukis di dinding benaku sebelum kuterlelap. Keramahanmu pada setiap orang yang kulihat saat itu mengingatkan Aku akan peri yang baik hati. Sebelum kuberlanjut meng-explore tentang dirimu walau baru sesaat kumengenalmu akan kuakhiri baris-baris kata ini agar kelancanganku terhadapmu enggak kian jauh.

Tuntas sudah segala rasa yang telah membebani selama tiga hari terakhir ini dan semakin tuntas serta lega bila kamu sudi tuk membalasnya. Maaf dari nurani yang paling dalam kudapatkan kata itu sekali lagi mohon maaf atas segala kelancangan tuk utarakan isi hati ini semoga pikirmu tak terbebani atas singgahnya galau hati ini.

Percaya atau tidak, inilah pertama kaliku tulis surat setelah kesan pertama kudapat pada seorang wanita. Kumerasa bahagia bisa melihat dan mengenalmu serta lebih berbahagia lagi jika kutak bertepuk sebelah tangan. Semoga surat ini tertuju pada orang yang tepat setelah sekian lama kunantikan kapan kutulis surat seperti ini.

NB : Kunanti balasmu di kotak pengharafan.
Bolehkahku berkunjung lagi ketempatmu & kapan kita bisa berjumpa . lagi ?

Yang Berharaf Atas pertemuan selanjutnya


Ases

1 comment: