Kisah Musafir Cinta,

Hanya berbekal niat dan kebodohan,

Yang kulakukan hanyalah,

Meraba dalam gelap,

Merasa saat mati rasa,

Smuanya tak jelas dan semuanya semu,

Disaat mata yg menjadi petunjuk,

Makin banyak yg tak pantas dilihat ternyata terlihat,

Disaat fikiran yang menjadi pemandu,

Makin banyak kekurangan yang terus diperhitungkan,

Disaat hati yang menjadi rambu,

Makin banyak kepalsuan yg termanipulasi,

Telah banyak omah hati kusinggahi,

Semuanya berwarna tanpa makna,

Telah banyak pedati jiwa,

Tak kutemukan yg beroda sama,

Semuanya diluar keselarasan,

Sudah banyak lembar yang kutulis dari perjalanan itu,

Ntah tinggal berapa lembar lagi yang masih bisa kutulis,

Akupun tak tahu lagi apakah tinta ini masih cukup untuk tulisi sisa2 lembar itu,

Karena telah banyak nama yg tertulis sebagai judul ditiap jilidnya,

Tetapi tak pernah tertuntaskan dengan ending yang indah,

Bila kubisa meminta,

Janganlah KAU pertemukan aku dengan nama-nama yang hanya singgah sesaat,

Bila ku boleh memohon,

Janganlah KAU persatukan aku dengan nama-nama yang hanya lewat saja,

Bila ku harus menyerah,

Janganlah KAU patahkan semangatku saat ini

Karena mungkin inilah saatnya kumenagih janjiMU,

Satukan aku dengan yang telah KAU ciptakan untuku…

Sekarang aku telah merasa ada,

Dalam lingkar jiwa yang tak terhingga,

Yang bisa merasa yang belum pernah terasa,

Yang bisa melihat yang belum pernah terlihat,

Yang bisa berfikir yang belum pernah terfikirkan,

Percayailah aku untuk mengabdi padaMU

Jual Diri

Menghargai diri sendiri memang sulit,

Apalagi menjualnya dengan harga yang pantas,

Kebanyakan qta hanya berpasrah,

Terserah mau dihargai berapa,

Yang penting dipakai,

Yang penting dapet kerjaan,

Yang penting waktu tak terbuang sia-sia,

Ya jelas saja dapetnya juga seadanya,

Ya jelas saja dibayarnya juga segitu-gitu aja,



Bila qta mau berfikir & berhitung tanpa ketakutan,

Berapa banyak waktu yang terbuang utk mendapatkan ilmu,

Berapa banyak rupiah yang telah keluar utk dapetin sertifikat di tiap jenjang,

Apalagi yang telah melampaui berbagai strata,

Dan stelah bekerjapun demikian,

Berapa lama qta didepan monitor,

Makin tak terhitunglah semuanya,



Tanpa mau tau semua itu,

Para user dengan seenaknya, menikmatinya dgn menentukan harga semaunya,

Untuk membayar qta ditiap ahir bulan,

Dengan nada sinisnya,

“klo ga mau sgitu ywdah masih banyak yg lainya mengantri ko……”



Andaikai qta percaya secara utuh terhadap rezekyNYA,

Andaikan qta punya bargaining power yang kuat,

Andaikan qta semua sepakat untuk lebih menghargai diri sendiri,

Andaikan qta semua sepaham untuk menjual ilmu yg qta punya,

Qta akan menjual diri dengan harga yang seimbang,

Dan bukan hanya untuk memperkaya para mereka saja,

Tetapi qta jg wajib sejahtera,

Ulang Tahun yang selalu terulang,

“Selamat anda jadi juara kali ini”

“Selamat menempuh hidup baru”

“Selamat atas mempertahankan gelarnya tadi malam”

Dan selamat2 yang lainnya…

Tetapi ada satu yang aneh,

Bagi sebagian orang sangat dinanti dan diharaf,

Untuk mendapatkan “selamat ulang tahun” disetiap tanggal kelahirannya,

Tidak wanita ataupun pria,

Tidak Muda ataupun tua,

Mereka sama saja,

Bahkan sepasang sejoli yg lg dirundung asmara, kata itu adalah wajib …bila kata itu lupa untuk terucap bisa ribet neh hubungan,

Yang saya tahu,

Biasanya “Selamat” diucapkan pada orang yang berprestasi,

Ataupun kepada orang yang sedang bahagia,

Yang menjadikan saya bingung,

Apakah ulang tahun adalah suatu moment bahagia ??

Ataukah regulasi waktu seseorang dalam berprestasi ??

Mungkin jawabanya adalah bukan,

Yang saya tahu juga,

Ulang tahun adalah perhitungan tahun dimana setiap orang berkurang atau hilang sbagian jatah hidupnya didunia ini,

Disaat orang kehilangan,

“Selamat ya umur anda berkurang satu tahun”

Kaya’y aneh deh Cuma beda format’y aj kali ye…padahal maksudnya mah kesitu,

Bila tujuannya seperti itu,

Etiskah untuk diselamati ??

Pantaskah untuk bikin party ??

Aneh…memanglah aneh,

Terkadang sebagian orang merasa bangga bila bisa mengadopsi budaya barat,

Walaupun tidak tau maknanya,

Bahkan terkadang berucap tanpa tahu maknanya apa ??

Walaupun saya tidak tahu darimana budaya ini berasal,

Yang jelas ini mgkin bukan budaya para Nabi,

Atau tradisi para wali,

Dan mungkin ini hanya kreasi kafitalis sebagai pundi2 emas yg mereka tebar untuk bisnisnya,

Ulang tahun….

Dimana seharusnya menjadikan moment untuk bertafakur tentang dirinya,

Sudah punya apa untuk pulang nanti ??

Sudah dapat apa untuk mempertanggung jawabkan’y nanti ??

Mungkin seharusnya bukan selamat yg harus diucapkan,

Tetapi warning…..

Semoga saya tidak menjadi pengikut tradisi ini…..

Balada Para Kapiran....

si kepala setiap manusia emang berbeda,

Tapi itu bukanlah masalah yang besar untuk menyatukan perbedaan,

Karena perbedaan adalah bakal dari kesempurnaan,

Bila yg dibutuhkan itu sudah ada dalam pelukan,

Bila yang terbaik itu sudah dalam dekapan,

Kenapa mereka masih berkalkulasi dengan ketidakpastian??,

Kenapa mereka masih berhitung dengan prasangka keraguan ??,

Apakah mereka fikir keinginan itu akan menentramkan hidupnya ??

Apakah mereka fikir yg diperhitungkannya akan membahagiakan hidupnya ??

Bila mereka selalu mengejar apa yang diinginkanya,

Apa yang diharafkanya,

Aq ragu & sanksi mereka akan mendapatkanya,

Sebab katanya...yang kita butuhkan itulah yang benar2 akan membahagiakan qta !!

Janganlah menjadi bait cerita balada para kafiran,

Yang selalu berharaf dengan ketidakpastian,

Yang selalu bermimpi tanpa :

Mawas diri,

Melihat kedalam,

Menoleh kebelakang,

Tanpa semua itu....

Pantaskah untuk mendapatkanya ?!?

Adilkah bersanding dengannya ?!?



Mungkin hanya diri yg paling jujur yg bisa menjawab semua ini tanpa harus malu dan bimbang....

Cukup 1% saja......

Cukup 1% saja qta utk berharaf tentang apapun dlm hidup ini,

Karena terkadang harafan itu didapat dari kebohongan dan kemunafikan,

dari wajah2 inocent yang menghanyutkan,

dari lidah2 manis yang menyakitkan,

dari keraguan yg takut akan kehilangan,

dari air tenang yg menjadi api yg membakar,

karena 99 % adalah nilai yg sangat pantas utk kenyataan hari ini...untk qta bukan org lain....

Seragu apakah aq ??

Andaikan aq bisa mempercayai mimpi seperti Nabi Ibrahim ??

Andaikan aq bisa seyakin para Mujahid terhadap surgaMU ??

Aq tak akan pernah ragu seperti ini....